1 Definisi
Bercak Mongol adalah bercak berwarna biru yang biasanya
terlihat di bagian atau daerah sacral, walaupun kadang terlihat di bagian tubuh
yang lain. Bercak mongol biasanya terjadi pada anak-anak yang dilahirkan oleh
orang tua Asia dan Afrika, kadang-kadang terjadi pada anak-anak dengan orangtua
mediterania.(1)
Bercak mongol adalah bercak berwarna biru yang terlihat di
daerah lumbo sacral pada bayi yang memiliki pigmentasi kulit (kulit berwarna),
warnanya seperti memar. Bercak mongol adalah lesi-lesi muskular berwarna
abu-abu atau biru dengan batas tepi bervariasi, paling sering pada daerah
prasakral, tapi dapat juga ditemukan di daerah posterior paha, tungkai,
punggung, dan bahu. (2)
Bercak mongol adalah kelainan yang dijumpai sejak lahir,
berupa bercak kebiru-biruan atau coklat keabu-abuan pada daerah lumbosacral
bagian sentral.(3)
Jadi, Bercak mongol adalah bercak berwarna biru yang terlihat di
daerah lumbo sacral bayi yang memiliki pigmentasi kulit (kulit berwarna) dan
kadang bercak ini terlihat dibagian tubuh yang lain.
2.2 Fisiologi Kulit
Anatomi Kulit
Kulit adalah lapisan jaringan yang terdapat pada bagian luar
menutupi dan melindungi permukaan tubuh, berhubungan dengan selaput lendir yang
melapisi rongga – rongga, lubang – lubang masuk. Pada permukaan kulit bermuara
kelenjar keringant dan kelenjar mukosa. Kulit terdiri dari tiga lapisan yaitu
epidermis, dermis, dan subkutan (Syaifudin, 2006).
- a.
Epidermis
Epidermis terdiri dari beberapa lapisan sel yaitu :
1) Stratum koneum
Selnya sudah mati, tidak mempunyai
inti sel, inti selnya sudah mati, dan mengandung zat keratin.
2) Stratum lusidum
Selnya pipih, bedanya dengan stratum
granulosum adalah se – sel sudah banyak yang kehilangan inti dan butir – butir
sel telah menjadi jernih sekali dan tembus sinar. Lapisan ini hanya terdapat di
telapak tangan dan telapak kaki. Dalam lapisan terlihat seperi suatu pita yang
bening, batas – batas sel sudah tidak begitu terlihat.
3) Sratum granulosum
Stratum ini terdiri dari sel – sel
pipih seperti kumparan. Sel – sel tersebut terdapat hanya 2 – 3 lapis yang
sejajar dengan permukaan kulit. Dalam sitoplasma terdapat butir – butir yang
disebut keratohialin yang merupakan fase dalam pembentukan keratin oleh karena
banyaknya butir – butir stratum granulosum.
4) Sratum spinosum/stratum akantosum
Lapisan sratum spinosum/stratum
akantosum merupakan laisan yang paling tebal dan dapat mencapai 0,2 mm terdiri
dari 5 – 8 lapisan. Sel – selnya disebut spinosum karena jika kita lihat di
bawah mikroskop sel – selnya terdiri dari sel yang bentuknya poligonal (banyal
sudut) dan mempunyai tanduk (spina). Disebut akantosum karena sel – selnya
berduri. Ternyata spina dan tanduk tersebut adalah hubungan antara sel yang
lain yang disebut intercelular bridges atau jembatan interseluler.
5) Stratum basal/geminatifum
Stratum basal/geminatifum disebut
basal karena sel – selnya terletak di bagian basal. Stratum germatifum
menggantikan sel – sel yang diatasnya dan merupakan sel – sel induk. Bentuknya
silindris (tabung) dengan inti yang lonjong. Di dalamnya terdapat butir – butir
yang halus disebut butir melanin warna. Sel tersebut seperti pagar (palidase)
di bagian bawah sel tersebut terdapat suatu membran yang disebut membran
basalis. Sel – sel basalis dengan membran basalis merupakan batas bawah dari
epidermis dengan dermis. Ternyata batas ini tidak datar tetapi bergelombang.
Pada waktu kerium menonjol pada epidermis tonjolan ini disebut papila kori
(papila kulit), dan epidermis menonjol ke arah korium. Tonjolan ini disebut
rete ridges atau rete pegg (prosessus interpapilaris).
b. Dermis
Dermis merupakan lapisan kedua dari kulit. Batas dengan
epidermis dilapisi oleh membran basalis dan di sebelah bawah berbatasan dengan
subkutis tetapi batas ini tidak jelas hanya kita ambil sebagai patokan adalah
mulainya terdapat sel lemak.
Dermis terdiri dari dua lapisan yaitu bagian atas , pars
papilaris (stratum papilar) dan bagian bawah, retikularis (stratum
retikularis). Batas antara pars papilaris dan pars retikularis adalah bagian
bawahnya sampai ke subkutis. Baik pars papilaris maupun pars retikularis
terdiri dari jaringan longgar yang tersusun dari serabut – serabut yaitu
serabut kolagen, serabut elastis, dan serabut retikulus.
Serabut ini saling beranyaman dan masing – masing mempunyai
tugas yang berbeda. Serabut kolagen, untuk memberikan kekuatan pada kulit,
serabut elastis, memberikan kelenturan pada kulit, dan retikulus, terdapat
terutama di sekitar kelenjar dan folikel rambut dan memberikan kekuatan pada
alai tersebut.
c. Subkutan
Subkutis terdiri dari kumpulan – kumpulan sel – sel lemak
dan di antara gerombolan ini berjalan serabut – serabut jaringan ikat dermis.
Sel – sel lemak ini bentuknya bulat dengan intinya terdesak di pinggir,
sehingga membentuk seperti cincin. Lapisan lemak ini disebut penikulus adiposus
yang tebalnya tidak sama pada tiap – tiap tempat dan juga pembagian antara laki
– laki dan perempuan tidak sama (berlainan). Guna penikulus adiposus adalah
sebagai shock breaker atau pegas bila tekanan trauma mekanis yang menimpa pada
kulit, isolator panas atau untuk mempertahankan suhu, penimbunan kalori, dan
tambahan untuk kecantikan tubuh. Di bawah subkutis terdapat selaput otot
kemudian baru terdapat otot.
2.3 Etiologi
Bercak mongol adalah bawaan sejak lahir, warna khas dari
bercak mongol ditimbulkan oleh adanya melanosit yang mengandung melanin pada
dermis yang terhambat selama proses migrasi dari krista neuralis ke epidermis.
Lebih dari 80% bayi yang berkulit hitam. Orang Timur dan India Timur memiliki
lesi ini, sementara kejadian pada bayi yang kulit putih kurang dari 10%.
Lesi-lesi yang tersebar luas, terutama pada tempat-tempat yang tidak biasa
cenderung tidak menghilang.
Hampir 90% bayi dengan kulit berwarna atau kulit Asia
(Timur) lahir dengan bercak ini,namun pada bayi Kaukasia hanya 5 %. Lesi ini
biasanya berisi sel melanosit yang terletak di lapisan dermis sebelah dalam
atau di sekitar folikel rambut. Kadang-kadang tersebar simetris, dapat juga
unilateral. Bercak ini hanya merupakan lesi jinak dan tidak berhubungan dengan
kelainan-kelainan sistemik. (iskandar, 1985).
Penyebab tersering terjadinya bercak mongol adalah:
- Adanya
melanosit yang mengandung melanin pada dermis yang terhambat selama proses
migrasi dari krista neuralis ke epidermis
- Keturunan
genetik
- Banyak
terjadi pada ibu yang memiliki kulit gelap (memiliki pigmentasi kulit)
Bercak ini akan hilang dengan sendirinya pada tahun pertama
dan kedua kehidupannya. Bidan harus dapat memberikan konseling kepada orang tua
bahwa becak mongol tersebut wajar dan akan hilang sendiri tanpa pengobatan,
sehingga orang tua tidak perlu khawatir akan keadaan bayinya.
2.4 Patofisiologi
Bercak mongol rata-rata muncul pada umur kehamilan 38
minggu. Mula-mula terbatas di fossa koksigea lalu menjalar ke regio
lumbosakral. Tempat lain yaitu didaerah orbita : sclera atau fundus mata dan
daerah zigomaticus (nevus ota), daerah deltotrapezeus (nevus ito).
Nevus ota dan nevus ito biasanya menetap, tidak perlu
diberikan pengobatan, cukup dengan tindakan konservatif saja. Namun bila
penderita telah dewasa, pengobatan dapat diberikan dengan alasan estetika.
Akhir-akhir ini dianjurkan pengobatan dengan sinar laser.
2.5 Gejala Klinis
Tanda lahir ini biasanya berwarna coklat tua, abu-abu batu,
atau biru kehitaman. Terkadang bintik mongol ini terlihat seperti memar.
Biasanya timbul pada bagian punggung bawah dan bokong, tetapi sering juga
ditemukan pada kaki, punggung, pinggang, dan pundak. Bercak mongol juga
bervariasi dalam ukuran, dari sebesar peniti sampai berdiameter enam inchi.
Seorang anak bisa memiliki satu atau beberapa bercak mongol. (1)(2)
Bercak Mongol merupakan bercak kebiruan, kehitaman atau
kecoklatan yang lebar, terdapat di daerah bokong. Bercak ini timbul pada umur
kehamilan 38 minggu. Bercak ini dapat menghilang setelah beberapa bulan atau
sekitar satu tahun. Tempat timbul lainnya dapat pada daerah mata dan pipi. Adanya
bercak kebiru-biruan atau biru-kehitaman pada bagian punggung, bokong. Bagian
bawah spina, pada bahu atau bagian lainnya.
Biasanya bercak mongol ini terlihat sebagai :
- Luka
seperti pewarnaan.
- Daerah
pigmentasi memiliki tekstur kulit yang normal.
- Area
datar dengan bentuk yang tidak teratur.
- Area
tersering di daerah belakang (lumbal sacral) karena banyak nya sel
melanosit yang tertangkap pada bagian belakang yang menyebabkan bercak
pada bayi yang sering dikenal dengan bercak mongol.
- Biasanya
akan menghilang dalam hitungan bulan atau tahun.
- Tidak
ada komplikasi yang ditimbulkan.
2.6 Perbedaan umum antara Bercak mongol dan tanda kulit yang
lain
Bercak Mongol
|
Tanda Kulit yang lain
|
Bercak mongol memiliki warna kebiru-biruan
Daerah pigmentasi memiliki tekstur kulit yang normal.
Dari areanya tersering di daerah belakang (lumbal sacral)
karena banyak nya sel melanosit yang tertangkap pada bagian belakang yang menyebabkan
bercak pada bayi yang sering dikenal dengan bercak mongol.
Tidak menyebabkan nyeri
|
Tanda kulit lain (Nevus pigmentosus) adalah berwarna
coklat kehitaman
Daerah pigmentasi memiliki tekstur yang mengalami
perubahan permukaan. Tidak normal karena dapat mengalami penebalan
namun tidak terlalu berarti (Nevus pigmentosus)
Dari areanya sering pada telapak tangan, telapak kaki dan
genitalia (junction nevi)
Terdapat pada wajah (compound nevi)
Terdapat di leher dan kepala (Intradermal demi)
Bisa menyebabkan nyeri dan tanda-tanda inflamasi (nevus
pigmentosus yang bisa menjadi berbahaya )
Tranformasi maligna ditandai dengan adanya:
-
Pembesaran
-
Perubahan warna
-
Terjadinya penebalan yang berlebihan
-
Adanya nyeri
-
Adanya tanda-tanda inflamasi
|
2.7 Macam-macam tumor kulit yang berasal dari “Melanocytes
System”
Mealnosit adalah sel berdendrit yang terdapat di epidermis
dan dermis. Melanosit dermal tidak mempunyai nilai biologis yang berarti untuk
manusia, kecuali dalam hal-hal tertentu, misalnya ada bercak mongoloid di
daerah sakral yang terdapat pada waktu lahir. Hiperpigmentasi suatu tanda dari
tumor jinak atau ganas. Tumor jinak (nevo celuller nevi) disebabkan oleh
proliferasi sel nevus dalam kulit. Tumor ganas (melanoma) disebabkan oleh
transformasi maligna dari melanosit atau sel nevus.
Klasifikasi
Tumor yang berasal dari melanocytes system terbagi atas :
I. Tumor Benigna
1. Dari sel nevus
-
Nevus pigmentosus
-
Congenital melanocytic nevi
- Halo
nevus
-
Nevus spilus
-
Spindle cell nevus
-
Labial melanotic macules
-
Displaticn evi
2. Dari sel melanosit
-
Becker’s nevus
-
Freckles
-
Lentigines
-
Lentiginous syndrome
- Cafe
au lait syndrome
- Mc
Cune-Albright syndrome
-
Mongolian spots
-
Nevus of Ota
-
Nevus of Ito
- Blue
nevi
II. Tumor Maligna
-
Melanoma Maligna
TUMOR BENIGNA DARI SEL NEVUS
-
Nevus pigmentosus
Tumor jinak melanosit yang tersusun
dari sel-sel nevus, yang berpotensi berkembang menjadi Melanoma Maligna.
-
Congenital melanocytic nevi
Suatu nevus kongenital yang sudah
ada sejak lahir, yang bervariasi ukurannya, bisa berambut dan didominasi oleh
warna hitam dan coklat. Biasanya rata, pada waktu lahir, tetapi dapat menebal
pada masa anak-anak.
- Halo
nevus
Suatu nevus yang berkembang
berbentuk batas putih, biasanya simetris, bulat, dengan batas tegas ( daerah
halo). Tanda-tanda inflamasi kronis sering dijumpai, biasanya terdapat di
leher.
-
Nevus spilus
Berbentuk oval, melingkar, berwarna
coklat dan berbintik-bintik kehitaman
-
Spinale cell nevus
Lesi berupa papul atau nodul dengan
permukaan yang halus atau kasar, berukuran 0,3-1,5 cm, tidak berambut, berwarna
merah atau coklat kemerahan yang disebabkan oleh vaskularisasi dan oerdarahn
setalah trauma.
-
Labial melanotic macules
Biasanya berwarna cokelat dan
terdapat pada bibir bawah, terutama pada gadis remaja. Secara histologis menyerupai
bintik-bintik, bukan lentigo, dan tidak semakin gelap pada pemaparan dengan
sinar matahari.
-
Displaticn evi
Distribusi nevus ini biasanya pada
lengan dan tungkai, daerah tubuh yang tak terpapar sinar matahari, payudara,
kulit kepala, dan pantat. Jumlahnya antara 10 tetapi dapat mencapai lebih dari
100 buah. Biasanya timbul pada usia antara 2-6 tahun, insidensinya meninggi
pada usia pubertas, dan selanjutnya dapat timbul nevus baru sepanjang hidupnya.
TUMOR BENIGNA DARI SEL NEVUS
-
Becker’s nevus
Biasanya ruam berupa irreguler yang
berawrna cokelat dan berambut, timbul pada bahu orang dewasa, punggung, dan
area sub mamae. Ukurannya bervariasi dan dapat menutupi seluruh bahu dan lengan
atas, berbatas tidak tegas dan tidak pernah berubah kearah keganasan.
-
Freckles
Lesi berupa makula merah atau coklat
muda berbatas tegas, diameter (5 mm) mengenai daerah kulit yang terpapar sinar
matahari, dimulai pada masa anak-anak dan cenderung memudar setelah dewasa.
Umumnya pada umur 2-4 tahun, tidak dijumpai pada bayi.
-
Lentigines
Kelainan kulit berupa makula
berwarna coklat sampai coklat tua, bulat atau oval, ukuran kurang dari 5 mm.
Dapat ditemukan pada seluruh permukaan kulit termasuk telapak tangan, telapak
kaki dan membran mukosa.
-
Lentiginous syndrome
Lesi lentigo umumnya multipel,
timbul satu atau dalam kelompok kecil, sejak masa kanak-kanak.
- Cafe
au lait syndrome
Lesi berupa makula berwarna coklat
muda, bulat, oval, pinggir tidak teratur; multipel. Dapat timbul setelah lahir
dan berkembang setelah itu. Meskipun banyak individu dengan cafe’au lait spots
adalah normal.
- Mc
Cune-Albright syndrome
Bentuk yang lengkap dari trias
cafe’au lait spots, polyostotic fibrous displasia dan endocrine dysfuntion
sering bermanifestasi pada precocious pubertas.
- Mongolian
spots
Kelainan ini ditemui sejak lahir,
berupa bercak kebiru-biruan atau coklat keabu-abuan pada daerah lumbosakral
bagian sentral. Ukuran bercak mencapai maksimal pada usia 2 tahun, sedangkan
intensitas warna maksimal pada umur 1 tahun. Ukuran lesi bervariasi dari
beberapa milimeter sampai sentimeter. Lesi dapat soliter maupun multipel. Pada
kebanyakan kasus dapat mengalami regresi spontan, namun ada juga yang
persisten. Pigmen melanin yang terdapat pada bercak ini terletak didalam
melanosit yang berbentuk fusiform, dopa positif dan dijumpai pada dermis bagan
tengah (mid dermis).
-
Nevus of Ota
Nevus ota adalah hiperpemgmentasi
yang dijumpai pada daerah yang dipersyarafi oleh cabang pertama dan kedua
nervus trigemimus.
-
Nevus of Ito
Merupakan variasi dari nevus ota
yang dicetuskan oleh ito. Kedua nevus ini dapat terjadi pada seorang penderita.
Pada nevus ito, kelainan kulit terdapat pada daerah yang dipersyarafi n. Supra
klavikula lateralis, dan n. Brakhial lateralis. Pigmentasi pada nevus ito
tampak lebih difus.
- Blue
nevi
Terdiri dari 2 tipe yaitu, common
blue nevus ( berupa nevus yang kecil, bulat, berwarna biru atau biru kehitaman.
Permukaan licin, berbentuk flat atau nodul) dan celluler blue nevus ( bentuk
yang jarang ditemui, cenderung lebih besar dan berukuran lebih dari 1 cm
biasanya berlokasi di daerah sacrococcigeal, dorsal tangan dan kaki).
TUMOR MALIGNA
Melanoma maligna
Adalah tumor ganas kulit yang berasal dari sel melanosit
dengan gambaran berupa lesi kehitam-hitaman pada kulit. Sering terjadi pada
usia 30 sampai 60 tahun. Frekuensi sama pada pria maupun wanita.
2.8 Penatalaksanaan
Bercak mongol biasanya menghilang dalam beberapa tahun pertama,
atau pada 1-4 tahun pertama sehingga tidak memerlukan perlindungan khusus.
Namun, bercak mongol multiple yang tersebar luas, terutama pada tempat-tempat
biasa, cenderung tidak akan hilang, tapi dapat menetap sampai dewasa. Sumber
lain menyatakan bahwa bercak mongol ini mulai pudar pada usia dua tahun pertama
dan menghilang antara usia 7-13 tahun. Kadang-kadang juga menghilang setelah
dewasa. Sebagian kecil, sekitar 5% anak yang lahir dengan bercak mongol masih
memiliki bercak mongol hingga mereka dewasa. Bercak mongol ini biasanya tidak
berbahaya dan tidak memerlukan perawatan ataupun pencegahan khusus.
Nervus Ota (Daerah zigomaticus) dan Nervus Ito (daerah
sclera atau fundus mata atau daerah delto trapezius) biasanya menetap, tidak
perlu diberikan pengobatan. Namun, bila penderita telah dewasa, pengobatan
dapat dilakukan dengan alasan estetik. Akhir-akhir ini dianjurkan pengobatan
dengan menggunakan sinar laser.
Asuhan yang diberikan oleh bidan diantarnya :
- Bidan
menjelaskan kepada orang tua bayi mengenai bercak mongol.
- Bidan
menjelaskan bahwa bercak mongol biasanya akan menghilang setelah beberapa
pekan sampai 1 tahun dan tidak akan berbahaya serta tidak memerlukan
pengobatan hanya cukup dilakukan tindakan konservatif.
- Bidan
memberikan informasi kepada keluarga untuk mengurangi
kekhawatiran/kecemasan.
- Pengobatan
dapat diberikan dengan alasan estetika.
DAFTAR PUSTAKA
- Yeyeh
Ai, SSiT.2010.Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita. Jakarta : CV. Trans
Info Medika
- Dewi
Vivian Nanny Lia, SST.2010. Asuhan Neonatus bayi dan Balita. Jakarta: Salemba
Medika
Tidak ada komentar:
Posting Komentar