A.
PENGERTIAN
1.
Presentasi Muka
adalah keadaan di mana kepala dalam kedudukan defleksi maksimal, sehingga
oksiput tertekan pada punggung dan muka merupakan bagian terendah menghadap ke
bawah. (Ilmu Kebidanan)
2.
Pada presentasi
muka, kepala berada dalam posisi hiperekstensi sehingga oksiput menempel pada
punggung bayi dan dagu (mentum) menjadi bagian terbawah janin. Muka janin dapat
tampil sebagai dagu (mentum) anterior atau posterior, relatif terhadap simfisis
pubis. (Duff, Obstetri Williams)
3.
Presentasi muka yaitu
keadaan dimana kepala mengalami hiperfleksi sehingga oksiput bersentuhan dengan
punggung bayi dan mentum merupakan denominator. (Bhal et al, Asuhan kebidanan
persalinan dan kelahiran)
Dalam kaitannya dengan simfisis pubis, maka presentasi muka
dapat terjadi dengan mento anterior atau mento posterior.
Pada janin aterm dengan presentasi muka mento-posterior,
proses persalinan pervaginam terganggu akibat bregma (dahi) tertahan oleh bagian belakang
simfisis pubis. Dalam keadaan ini, gerakan fleksi kepala agar persalinan
pervaginam dapat berlangsung terhalang, maka persalinan muka spontan per
vaginam tidak mungkin terjadi.
Bila dagu berada di anterior, persalinan kepala per vaginam
masih dapat berlangsung pervaginam melalui gerakan fleksi kepala.
Pada sejumlah kasus presentasi muka dagu posterior, dagu
akan berputar spontan ke anterior pada persalinan lanjut.
Pada tahun 1995 sampai 1999 , angka kejadian presentasi muka
di Parkland Hospital sekitar 1 : 2000 persalinan.
B.DIAGNOSIS
1.
Dalam kehamilan
Letak
muka kadang-kadang dapat dicurigai dalam kehamilan jika:
·
Tonjolan kepala
teraba sepihak dengan punggung dan antara belakang kepala dan punggung teraba
sudut yang runcing (sudut fabre); tonjolan kepala ini juga bertentangan dengan
pihak bagian-bagian kecil.
·
Bunyi jantung anak
terdengar pada pihak bagian-bagian kecil. Atas penemuan tersebut dianjurkan
untuk dibuat foto rontgen
·
Pemeriksaan radiologis dapat menampakkan gambaran
hiperekstensi kepala yang jelas dan tulang muka diatas pintu atas panggul.
2. Dalam persalinan
Dengan
pemeriksaan dalam pada pembukaan yang cukup besar teraba: orbita, tulang pipi,
mulut dan dagu, Kadang perlu dibedakan dengan
presentasi bokong dimana dapat teraba adanya anus dan tuber-ischiadica yang
sering keliru dengan mulut dan tulang rahang atas.
C. ETIOLOGI
Penyebab presentasi muka sangat banyak dan
pada umumnya berasala dari faktor apapun yang menyebabkan ekstensi atau
menghalangi fleksi kepala.
·
Tumor leher janin
·
Panggul sempit
·
Bayi besar
·
Anensefalus
·
Lilitan tali pusat
di leher
·
Pembesaran leher
yang mencolok
·
Grande multipara dengan perut gantung (‘pendulous abdomen’)
Faktor Presdiposisinya adalah pada wanita multipara dan
perut gantung. Keadaan tersebut menyebabkan punggung bayi merosot ke depan ke
arah lateral, seringkali pada arah yang sama dengan oksiput, sehingga menambah
ekstensi vertebra servikalis dan torakalis.
D.
PEMERIKSAAN
1.
Pemeriksaan
luar (Palapasi Abdomen)
·
Tonjolan kepala
sepihak dengan bokong
·
Ditemukan sudut
fabre
·
BJJ sepihak dengan
bagian kecil
2.
Pemeriksaan
dalam
Teraba
pinggir orbita, hidung, tulang pipi, mulut dan dagu
E.
MEKANISME PERSALINAN PADA PRESENTASI
MUKA
Presentasi muka jarang terjadi bila
kepala masih diatas Pintu Atas Panggul.Umumnya keadaan diawali dengan
presentasi dahi yang kemudian pada proses desensus berubah menjadi presentasi
muka Mekanisme persalinan terdiri dari densensus – putar paksi dalam – fleksi –
ekstensi dan putar paksi luar.
Mekanisme persalinan pada presentasi muka
mentoposterior, terjadi :
·
Putar
paksi dalam sehingga dagu
berputar keanterior dan lahir pervaginam, tujuan Putar Paksi Dalam adalah agar
dagu berada dibelakang simfisis pubis oleh karena hanya pada posisi ini kepala
janin dapat melewati perineum melalui gerakan fleksi.
·
Setelah Putar Paksi Dalam dagu kedepan selesai dan tahapan
desensus berikutnya berlangsung, maka dagu dan mulut nampak di vulva dan
persalinan kepala berlangsung melalui gerakan fleksi.
·
Setelah kepala lahir, oksiput akan mendekati anus dan dagu
berputar seperti saat memasuki Pintu Atas Panggul. Persalinan bahu berlangsung
seperti pada presentasi belakang kepala.
Pada
presentasi muka, edema akan merubah bentuk wajah anak. Molase juga terjadi dan
menyebabkan bertambah panjangnya diameter occipitomentalis.
F.
PENATALAKSANAAN
1.
Posisi dagu
anterior
·
Jika pembukaan lengkap
- Biarkan persalinan spontan
- Jika kemajuan lambat, percepat
dengan oksitosin
- Jika kepala tidak turun dengan
baik , lakukan ekstraksi forceps
·
Jika pembukaan tidak lengkap
- Akselerasi dengan oksitosin
- Periksa kemajuan persalinan
secara presentasi verteks
2.
Posisi dagu
posterior
·
Jika pembukaan serviks lengkap, lahirkan dengan cara seksio sesarea
·
Jika pembukaan serviks tidak lengkap, nilai penurunan, rotasi, dan
kemajuan persalinan. Jika macet, lakukan seksio sesarea
·
Jika janin mati, lakukan kariotomi atau seksio sesarea
Kala I :
observasi sampai pembukaan lengkap
Kala II : setelah
dipimpin meneran
Bila dagu di depan : persalinan spontan
(ekstraksi forsep)
Bila dagu di
belakang :
seksio sesarea
Bila ukuran panggul normal dan kemajuan proses persalinan
berlangsung secara normal, persalinan pervaginam pada presentasi muka dapat
berlangsung dengan wajar.Observasi Detik Jantung Janin dilakukan dengan monitor
eksternal.Presentasi muka sering terjadi pada panggul sempit, maka terminasi
kehamilan dengan SC sering terpaksa harus dilakukan.Usaha untuk merubah
presentasi muka menjadi presentasi belakang kepala , pemutaran posisi dagu
posterior menjadi dagu anterior secara manual atau dengan cunam, serta dengan
versi ekstraksi tidak boleh dikerjakan pada masa obstetri modern.
DAFTAR PUSTAKA
Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan &
Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan Oleh Prof. Dr. Ida Bagus Gde Manuaba
Ilmu Kebidanan: Patologi Dan Fisiologi
Persalinan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar